GUr5GSz7GSr9TpriTpA6BSdi

CatatanRamadhan [Bagian Ke-1] Paling Sulit itu Memulai



#CatatanRamadhan [Bagian Ke-1]
Paling Sulit itu Memulai

Memang paling sulit itu memulai! Memulai apa saja, memulai bisnis, memulai berumahtangga, memulai kerjaan baru, memulai menjadi orangtua, memulai menjalin persahabatan atau pertemanan.

Penulis: Karnoto | Youtube: Noto Story

Saat matahari mulai menyengat anak saya yang masih MTS mulai resah, gelisah untungnya ada hiburan main games di handphone. Apa boleh buat demi menyelamatkan misi ukhrowi, yaitu Puasa Ramadhan di hari pertama.

Memang paling sulit itu memulai! Memulai apa saja, memulai bisnis, memulai berumahtangga, memulai kerjaan baru, memulai menjadi orangtua, memulai menjalin persahabatan atau pertemanan.

Adaptasi dan rasa ragu serta bingung mau memulai dari mana menjadi tabiat alamiah kita ketika memulai sesuatu. Jangankan kita, sekelas Nabi Muhammad saw saja bingung ketika memulai dakwahnya.

"Iqra, Iqra, Iqra" begitu awal perintah yang sampai kepada Rasulullah. Jelas bingung lah Rasulullah, suruh baca dia tidak bisa baca terus dia bertanya - tanya apa maksud Iqra itu. 

Dimasa bingung inilah Allah melalui Malaikat Jibril menjabarkan pesan pertamanya itu dengan surat Al-Muzamil. "Wahai orang - orang yang berselimut, bangunlah dan serukan kebenaran kepada manusia"

Baru Rasulullah merasa pesannya jelas dan ia pun memulai gerakan dakwahnya dengan metode Dakwah Fardiah, yaitu konsep dakwah yang dimulai dari orang terdekat, seperti Ali Bin Abi Thalib, Siti Khadijah, Abu Bakar dan seterusnya.

Kalau kita tarik dalam kehidupan yang kita jalan sekarang maka kita pun pasti akan bingung dan membutuhkan terjemahan konsep yang ada di kepala kita untuk bisa memulai.

Memulai bisnis misalkan, maka kita butuh teori dan pembelajaran atau riset seputar bisnis supaya kita bisa mendapatkan insight lebih detail tentang bagaimana memulai bisnis.

Begitu pun perjalanan hidup kita yang lain. Semisal bercita - cita maka mesti ada roadmap atau kompas sebagai petunjuk arah agar kita bisa memulainya. Tanpa itu kita akan selamanya kebingungan dan terdiam karena masih berkutat seputar dari mana memulainya.

Dan Puasa Ramadhan mengajarkan kita bagaimana memulai suatu kebaikan yang nanti ujungnya akan menjadi kebiasaan dan karakter kita yang melekat.

Karena untuk hijrah dan memperbaiki diri pun terkadang kita bingung mau memulainya dari mana. Karena memulai itu sulit sebagian ada yang memilih cara gerak aja dulu nanti juga ketemu jalannya. Boleh - boleh saja cara ini dipakai tetapi dalam situasi tertentu maka cara ini akan membuat kita kerepotan di ujungnya.

Terus bagaimana? Yah ikuti saja metode Ramadhan, ada awal, pertengahan dan akhir. Semua dijelaskan teknisnya, bagaimana puasa 10 hari pertama, 10 hari kedua sampai 10 hari terakhir hingga Lebaran, semua ada petunjuk teknisnya. ***

Type above and press Enter to search.