GUr5GSz7GSr9TpriTpA6BSdi

CatatanRamadhan [Bagian-16] "Bercerita, Strategi Komunikasi Sepanjang Masa"



#CatatanRamadhan [Bagian-16]
Bercerita, Strategi Komunikasi Sepanjang Masa

Ternyata metode bercerita juga mulai diterapkan dalam komunikasi bisnis, khususnya dalam pembuatan iklan. 

Penulis: Karnoto | Youtube: Noto Story

Tahu tidak kalau 1/3 isi Al Qur'an adalah cerita atau kisah. Awal saya tahu informasi ini dari Ustadz Budi Azhari, Ahli Sejarah Islam dalam salah satu tausiahnya.

Waktu dapat informasi ini saya coba ingat-ingat. "Oh ya ada kisah Raja Fir'aun, kisah Musa, kisah Yusuf, kisah Yaqub, kisah Raja Abrahah, kisah Nabi Ibrahim, kisah perang sampai kisah Nabi Muhammad," gumam saya dalam fikir.

Dan lebih nyangkut lagi ternyata kisah yang sering diungkap Al Qur'an adalah kisah Nabi Musa. Ini saya dapatkan informasi dari tausiah Felix Siauw.

Dua informasi ini menarik dan menggelitik saya dan memunculkan deretan pertanyaaan dan rasa ingin tahu. Kenapa ya Quran menggunakan strategi dan metode bercerita dan kenapa Nabi Musa paling banyak diceritakan.

Sebagai orang yang pernah belajar Ilmu Komunikasi otomatis imajinasi saya traveling. Saya membuka kembali ilmu soal komunikasi yang didapat dari kampus, saya juga baca literasi soal komunikasi kekinian.

Saya juga baca Psikologi terutama Psikologi Komunikasi. Dan ternyata ditemukan bahwa sesungguhnya manusia itu suka dengan cerita. Kedua metode bercerita jauh lebih diterima ketimbang to the point karena ada kesan menggurui, tapi akan berbeda dengan bercerita.

Dan ternyata metode bercerita juga mulai diterapkan dalam komunikasi bisnis, khususnya dalam pembuatan iklan. Salah satu contohnya adalah iklan Teh Sariwangi episode suami istri.

Diceritakan dalam iklan itu, suami lagi asyik baca koran di teras rumah lalu sang istri memanggil dari dalam kalau ada genteng yang bocor. Namun suami tidak mendengarkan dan istri sempat kesel dan dari situ ide muncul untuk membuatkan teh.

Secangkir teh itu disuguhkan ke suami dan baru suami langsung bergerak membetulkan genteng yang bocor.

Itu iklan dengan metode bercerita atau bahasa yang ngetren itu soft selling atau kita kenal juga story telling. Penggunaan iklan dengan konsep ini dinilai efektif karena pada hakikatnya orang tidak mau dijadikan objek pembeli maunya diajak ngobrol.

Dan pengalamam kita sendiri akan lebih tertarik dengan dosen atau guru yang menggunakan metode cerita ketika mengajar. Bahkan dalam pergaulan pun begitu kita akan lebih suka mendengarkam cerita daripada nasehat.

Wajar juga kalau ngerumpi menjadi acara televisi paling tinggi ratingnya karena disampaikan dengan cerita. 

Hebat banget ya bahasa Qur 'an sampai metode komunikasi efektif saja diajarkan untuk kita. Itu ayat lahir beberapa abad silam dan teorinya masih compatible dengan era sekarang, era teknologi informasi. 

Nah, dalam praktiknya kita membutuhkan skill tambahan, seperti public speaking, psikologi komunikasi dan kemampuan - kemampuan lainnya agar dalam bercerita orang hanyut dan terbawa dengan cerita itu. **

Type above and press Enter to search.