Merebaknya bisnis berbasis syariah, makanya bermunculanlah Hotel Syariah, perbankan syariah, asuransi syariah. Selain itu, kehadiran klaster ini juga membuat ada gebrakan soal fenomena hijabers dan hijrah.
Penulis: Karnoto | Youtube: Noto Story
Tema ini saya ulas lagi karena sampai sekarang masih compatible dengan perubahan sekarang ini. Jadi, dulu ditahun 2010-an, Yuswohady merilis buku yang berjudul Marketing of the Middle Class Muslim.
Kebetulan saya diundang peluncuran bukunya, saya masih ingat peluncuran buku di gedung PPM Menteng, Jakarta Pusat. Waktu itu saya mewakil Majalah Warta Ekonomi. Di acara ini, selain dia sebagai penulis juga hadir narasumber lain, yaitu Diajeng, Owner HijUp dan General Manajer Sari Ayu Martha Tillar.
Yang menarik dari buku itu adalah bahwa ada temuan atau riset dimana karakter kelas menengah Muslim Indonesia terbagi menjagi empat klaster. Nah, salah satunya adalah Klaster Universalitas.
Maksdunya adalah klaster kelas menengah Muslim ini memiliki karakter Semakin Naik Kesejahteraanya Maka Semakin Tinggi Kesadaran Spiritualnya. Temuan ini hanya ada di Indonesia.
Efek dari klaster ini adalah merebaknya bisnis berbasis syariah, makanya bermunculanlah Hotel Syariah, perbankan syariah, asuransi syariah. Selain itu, kehadiran klaster ini juga membuat ada gebrakan soal fenomena hijabers dan hijrah.
Fenomena ini berdampak positif bagi peluang bisnis, makanya sekarang ini pertumbuhan brand - brand hijab luar biasa marak. Mulai dari kelas branded sampai level UMKM.
Klaster Middle Class Muslim memang mereka yang terdidik dan jumlahnya memang masih kalah dengan klaster lain. Namun meski jumlah mereka tidak sebanyak klaster lapisan bawah tapi mereka mampu menjadi penggerak.
Penggerak hijrah, hijabers dan kesadaran akan membeli produk yang terjamin kehalalannya. Tapi ada yang mesti waspada dengan klaster ini khususnya Anda yang bergerak bisnis.
Karena nanti suatu saat produk Anda tidak ramah dengan soal halal, syariah bukan saja produk itu tidak dibeli melainkan akan dihakimi mereka secara ramai - ramai.
Klaster ini memang siap menerima perubahan, tapi tidak mau meninggalkan nilai - nilai Agama yang diyakini. Maka jangan heran klaster ini adalah orang - orang yang mampu bergaul luas, mau menerima perubahan, stylish tetapi mereka tidak mau meninggalkan nilai - nilai Agama.
Apakah Anda bagian dari klaster ini? Kalau iya maka berarti harus siap - siap mengikuti perubahan demi perubahan tanpa menghilangkan nilai - nilai Agama. ***