Suasana saling berbalas kebaikan inilah yang sejatinya kita serap sebagai value dengan fenomena saudara kita non Islam yang berburu takjil.
Penulis: Karnoto | Youtube: Noto Story
"Urusan toleransi kita bersama-sama, tapi urusan berburu takjil kita duluan," demikian penggalan kalimat seorang pendeta dalam sebuah khotbahnya yang kemudian menjadi vital.
Ada juga seorang wanita non Islam yang membuat konten berburu takjil, bahkan ada yang ikut berbuka puasa dengan teman mereka yang beragam Islam. Bukan hanya orang biasa, sejumlah nama beken juga ikutan berburu takjil.
Diantara mereka adalah Echa, gadis yang namanya naik dau ini bukan hanya berburu takjil tapi juga suka mengeluarkan kalimat syariah. Bahkan dia sering bikin sesama artis yang Muslim menahan malu karena Echa lah yang sering mengingatkan shalat.
Fenomena ini semakin ramai karena disupport adanya sosial media. Karena sebenarnya saudara kita yang berburu takjil bukan kali ini saja. Dari dulu sebenarnya sudah ada hanya saja tidak seheboh sekarang karena dulu tidak ada sosial media.
Untuk saya pribadi ini fenomena bagus dan baik karena selama 10 tahun terakhir ini hubungan antar umat beragam sering terjadi percikan, salah faham dan tegang. Dengan adanya fenomena berburu takjil saudara kita yang beragama non Islam maka ketegangan itu mencair dan tersambung lebih kuat lagi.
Kedua, dari sisi ekonomi juga menguntungkan pedagang karena pembelinya semakin banyak. Apalagi ditengah ekonomi yang masih belum pulih beneran.
Dan nanti giliran umat Islam yang "balas dendam" atas kebaikan mereka ikut bahagia dan membeli takjil. Tidak harus menunggu mereka merayakan paskah, tapi momen idul Fitri juga nanti umat Muslim langsung balas kebaikan mereka.
Lihat saja nanti di pusat belanja seperti mall, maka ummat muslim akan Boeing pakaian. Dan siapa mayoritas yang jualan di mall atau pemilik mall, mereka umumnya adalah saudara kita yang beragama non Islam.
Suasana saling berbalas kebaikan inilah yang sejatinya kita serap sebagai value dengan fenomena saudara kita non Islam yang berburu takjil. Semoga suasana keakraban, kehangatan sepeti sekarang selalu terjaga dengan baik sehingga tidak ada ketegangan dan saling curiga antar ummat beragama.
Itulah karakter rakyat Indonesia sejak dulu, sekarang dan yang akan datang akan selalu terjaga. ***