Sosok Caca menjadi inspirasi anak - anak muda di Banten, khususnya Kota Serang. Karena meski orangtuanya seorang ASN tapi dia memilih keluar dari zona nyaman dengan menjadi pengusaha.
ANABERITA.COM, Usianya kurang lebih 23 tahun dan sedang menyelesaikan skripsi di President University Cikarang, Jawa Barat. Tapi siapa sangka gadis ini sudah memiliki sejumlah pundi - pundi kekayaan. Mulai dari saham, editor buku mata kuliah sampai membuka usaha kuliner.
Caca, demikian gadis asal Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini biasa disapa oleh teman - temannya. Dia menceritakan awal mulai terjun ke dunia bisnis di usia muda.
"Sebenarnya sih lebih dikondisikan oleh lingkungan kampus, karena di kampus setiap akhir pekan saya menjadi pelayan makanan di kantin," cerita Caca kepada kami.
Dari hasil menjadi pelayan makanan di kantin kampus ia mendapatkan upah Rp 50 ribu dengan jam kerja dari pagi hingga sore. "Sebenarnya sih bukan upahnya tetapi proses pembelajarannya yang saya kejar, terutama melatih mental menjadi pengusaha," kata Caca.
Selain menjadi pelayan makanan di kantin kampus, Caca juga bisa mandiri dari hasil menjadi asisten dosen dengan profesi sebagai editor buku mata kuliah. "Alhamdulillah sampai sekarang juga saya masih mendapatkan royalti dari editor buku itu," cerita Caca.
Tak puas dengan itu, Caca menaikan tantangan bisnisnya dengan ikut main saham dan membuka usaha kuliner di salah sudut Kota Serang. "Saya juga buka usaha stik di Bunderan Ciceri. Meski kecil - kecilan tapi bisa mempekerjakan satu orang, yah lumayanlah," kata Caca.
Dengan statusnya masih mahasiswa menurut kami terobosan yang luar biasa. Ketika ditanya berapa gaji karyawannya, Caca dengan malu - malu mengatakan kalau karyawannya digaji Rp 1 juta per bulan. "Kita kan buka sore tutup jam sepuluh malam, menurut saya sih lumayanlah untuk ukuran Kota Serang," kata Caca.
Ia juga menceritakan sebelumnya ia bisnis jualan daster secara online dan dari hasil bisnis ini bisa membeli mobil sendiri, tanpa meminta uang dari orangtua. "Itu mobil hasil jualan daster," kata Caca sembari menunjukan mobil sedang yang ia pakai.
Sosok Caca menjadi inspirasi anak - anak muda di Banten, khususnya Kota Serang. Karena meski orangtuanya seorang ASN tapi dia memilih keluar dari zona nyaman dengan menjadi pengusaha.
Sosok Caca juga bisa mematahkan atau paling tidak meminamlisir bahwa generasi muda sekarang adalah generasi strawberry, artinya generasi kreatif yang tidak tahan banting.
Pengalaman yang dia dapatkan selama di kampus ingin ia tularkan kepada generasi mudah lain di Banten. "Memang harus bersabar untuk bisa menularkan virus bisnis kepada generasi muda ditengah situasi yang serba sulit seperti sekarang ini," kata Caca.***