GUr5GSz7GSr9TpriTpA6BSdi

Kecerdasan Aisyah, Istri Ketiga Nabi Muhammad SAW



Sayyidah Aisyah radhiyallau ‘anha adalah istri ketiga Nabi Muhammad SAW, setelah Sayyidah Khadijah radhiyallau ‘anha dan Sayyidah Saudah binti Zam’ah. 

Beliau kerap dipanggil Ummul Mukminin (ibu para mukmin). Sedangkan nama keluarganya adalah Ummu Abdullah. Aisyah RA adalah seorang wanita mulia nan cerdas. Walaupun tak memiliki keturunan dari pernikahannya bersama Rasulullah, Aisyah adalah cerminan wanita muslim yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

Aisyah Binti Abu Bakar memiliki kelebihan dalam mengingat, hal ini membuatnya mampu menghafal banyak hal termasuk sabda Nabi SAW. Oleh karena itulah beliau tercatat menduduki posisi keempat sebagai periwayat hadis terbanyak dan termasuk satu-satunya perempuan yang berhasil meriwayatkan hadis paling banyak.

Dari ratusan orang yang menghafalkan hadis dari para sahabat baik laki-laki maupun perempuan, hanya ada tujuh orang yang terhitung paling banyak hafalannya. Di antaranya yaitu Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, Aisyah Ummul Mukminin, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, dan Abu Said Al Khudri.

Diketahui, Aisyah mampu meriwayatkan sebanyak 2.210 hadis dan 174 di antaranya berderajat mutafaqun ‘alaihi. Mayoritas hadis yang ia riwayatkan tentang kehidupan Nabi, rumah tangga, dan peran Nabi sebagai suami.

Tanda-tanda kecerdasan Aisyah ini ternyata memang sudah terlihat sejak dari masa kanak-kanaknya. Hal itu terlihat dari perilaku hingga caranya 

Aisyah kecil memiliki ingatan luar biasa terkait segala peistiwa yang dialaminya semasa kanak-kanak. Sejak kecil, Aisyah juga disebut mampu memahami hadits-hadits Rasulullah SAW yang dinilai mudah baginya lalu diriwayatkan olehnya. Bahkan ia juga mampu meyimpulkan hukum dan cabang fikih dari hadits tersebut.

Keterangan ini dapat dibuktikan dari salah satu riwayat hadits yang menyebutkan bahwa ada satu firman Allah SWT yang turun saat Aisyah masih kecil. Berikut bunyi haditsnya,

"Aisyah berkata, 'Ada satu ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di Makkah ketika aku masih kecil dan sedang bermain-main yaitu ayat:

بَÙ„ِ السَّاعَØ©ُ Ù…َÙˆْعِدُÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَالسَّاعَØ©ُ اَدْÙ‡ٰÙ‰ ÙˆَاَÙ…َرُّ

Artinya: Bahkan hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka. Hari Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit (QS Al Qamar: 46).'"

Tidak hanya mempunyai kelebihan dalam mengingat dan mampu meyimpulkan hukum dan cabang fikih dari hadits, Asiyah kecil pun sudah mampu dan paham dalam menjaga rahasia-rahasia peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan seluk beluknya.

Sulaiman an-Nadawi bahkan menyebut, tidak ada satu pun sahabat nabi yang dapat menandingi Aisyah dalam hal mengingat peristiwa bersejarah ini secara rinci seperti yang diingat olehnya.

Meski demikian, tidak lantas Aisyah kecil melewatkan momen masa kanak-kanaknya seperti anak pada umumnya. Justru, Aisyah masih suka bermain dengan anak-anak tetangganya dengan senantiasa menjaga adab dan etika ajaran Rasulullah SAW.

Selain memiliki daya ingat yang luar biasa, Aisyah juga dikaruniai Allah SWT sebagai perempuan yang kritis terhadap sesuatu. Tidak jarang pertanyaan-pertanyaannya kepada Nabi SAW menjadi asbab hukum-hukum fiqh berlaku, terutama fiqh wanita.

Nabi SAW pernah memuji kekritisan Aisyah dalam bertanya soal ilmu. "Mengajukan pertanyaan yang bagus merupakan setengah dari Ilmu," kata Nabi.

Kecerdasannya yang luar biasa dan hafalannya yang kuat membuat ‘Aisyah menjadi rujukan-rujukan para sahabat. Salah satu sahabat terkenal bernama Abu Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa “Setiap kali ia dan para sahabat lain mendapati kesulitan dalam memahami hadis, mereka akan menemui Aisyah, dan Aisyah selalu paham akan hadis yang dimaksud.”

Masya Allah semoga kisah kecerdasan Aisyah Sang Ummul Mukminin ini bisa memotivasi kita semua untuk terus semangat dalam menghafal dan belajar Al Quran, hadis dan ilmu agama Islam lainnya.

Type above and press Enter to search.