GUr5GSz7GSr9TpriTpA6BSdi

#CatatanRamadhan [Bagian-22] Konsep Personal Branding Nabi Muhammad



#CatatanRamadhan [Bagian-22]
Konsep Personal Branding Nabi Muhammad

"Saya sadar bahwa Islam saya adalah Islam keturunan, artinya saya tidak menemukan Islam dari pencarian soal kebenaran Agama, soal kebenaran konsep Agama tapi begitu mbrojol status saya sudah Islam.

Penulis: Karnoto | Founder: ANANetworking

Dalam suatu perenungan saya berfikir begini. "Kalau benar Islam itu Agama syamil (utuh) dan sempurna yang membicarakan semua konsep kehidupan termasuk ilmu maka seharusnya ada dong konsep komunikasi, konsep branding personal, konsep public speaking," begitu pertanyaan dalam fikiran.

Saya sadar bahwa Islam saya adalah Islam keturunan, artinya saya tidak menemukan Islam dari pencarian soal Agama, soal kebenaran konsep Agama tapi begitu mbrojol status saya sudah Islam.

Dan jujur saya selalu dibayangi dan terbersit lintas sejumlah pertanyaan soal konsep terutama yang saya sebutkan di awal. Apakah ada atau pernah tidak Islam membicarakan konsep komunikasi, konsep branding personal dan konsep public speaking. Dari pertanyaan ini saya selama sekian tahun mencari sejarah Islam yang ada kaitannya dengan tiga hal itu.

Saya memburu literatur dan mendapatkan itu, saya baca buku History of the Arab, buku setebal 900 halaman ditulis oleh seorang non Muslim bernama Philip K Hitti. Dibuku detail termasuk peta perjalanan bisnis Rasul dari Mekah ke Syam dan cerita pencarian suaka para sahabat ketika di Mekkah tidak kondusif.

Saya juga baca buku Sirah Nabawiah yang ditulis berbagai tokoh, baik Muslim maupun non Muslim. Saya juga membaca dan menstabilo ayat yang membicarakan itu. Dari proses selama sekian tahun inilah saya akhirnya percaya bahwa Islam itu agama Syamil, agama utuh, originalitasnya teruji dan menjadi handbook madal hayah bagi kita yang berfikir.

Termasuk tiga hal di atas juga saya temukan, diantaranya konsep branding personal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad terhadap sahabatnya, yaitu Umar, Ali, Abu Bakar dan Utsman. Jadi dalam literasi yang saya baca, Muhammad tidak pernah meminta atau mengucapkan agar empat sahabatnya berubah karakter atau branding personalnya.

Umar dibiarkan karakter tegasnya, Utsman dibiarkan karakter dermawannya, Ali dibiarkan karakter idealisme sebagai pemuda dan Abu Bakar dibiarkan karakter kebijaksanaanya. Dan inilah konsep branding personal yang saya pelajari di kampus.

Branding personal bukan rekayasa kepribadian, tetapi bagaimana meletupkan keunikan yang dimiliki sehingga itu memperkuat dirinya untuk mudah dikenali oleh publik. Inilah substansi personal branding yang saya pelajari dan itu sudah dilakukan Muhammad beberapa ratus tahun lalu. Dan ditemukan juga ayat - ayat dalam Quran yang membicarakan itu.

Lalu soal public speaking juga ternyata Islam mengajarkan itu melalui beberapa kisa, diantaranya kisah perdebatan antara Ja'far dengan elit Mekah di depan Raja Habasyah. Disitu ada perisitwa adu argumentasi yang luar biasa dan Nabi Muhammad sudah memperhitungkan bahwa akan ada konfrontasi atau argmentasi maka yang dia utus adalah Ja'far karena dia dikenal punya skill komunikasi yang baik, punya kemampuan public speaking yang baik dan terbukti berhasil *

Type above and press Enter to search.