GUr5GSz7GSr9TpriTpA6BSdi

#CatatanRamadhan [Bagian-20] Andaikan Kita Hidup Dizaman Nabi



#CatatanRamadhan [Bagian-20]
Andaikan Kita Hidup Dizaman Nabi

"Kalau engkau musnahkan semua penduduk Thaif lantas siapa diantara mereka yang akan menjadi pengikut kami. Saya berdoa semoga kedepan ada diantara mereka yang menjadi barisan kita," kata Nabi Muhammad.

Penulis: Karnoto | Foto Ilustrasi: Pribadi

Andaikan kita hidup beberapa ratus tahun lalu di zaman Nabi Muhammad lalu kita mendapat cerita bahwa Muhammad baru saja traveling dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu semalam. 

Jaraknya kurang lebih 1500 kilometer. Supaya lebih mudah tergambar, jarak Jakarta - Surabaya saja baru 780 kilometer kalau ditempuh dengan kendaraan pribadi dan kecepatan standar maka membutuhkan waktu antara 9 sampai 10 jam.

Dari sini kita bisa membayangkan berapa jam jarak tempuh dari Masjidil Haram ke Masjidi Aqsa. Dan Nabi Muhammad menceritakan kalau dia melakukan perjalanan itu hanya semalam dan itu bolak balik. Kalau cerita itu sampai ke kita dan hidup di zaman itu, apakah kita masuk klaster orang yang mempercayai cerita itu?

Dengan keimanan rata - rata manusia sekarang saya sih tidak yakin kita akan masuk klaster orang yang percaya dengan apa yang diceritakan Nabi Muhammad. Dan dimasa itu juga banyak para sahabat yang mulai ragi, mikir-mikir karena tidak masuk akal perjalanan 1500 kilometer hanya ditempuh semalam dan itu bolak balik.

Makanya waktu ada sahabat yang ragu apalagi orang kafir, sudah pasti akan menyebut Muhammad gila, halusinasi dan depresi berat. Dan stigma negatif ini terjadi ketika itu. Apalagi peristiwa Isro Miroj itu memang ada latarbelakangnya dengan perjalanan Nabi Muhammad ke Thaif yang di luar ekspetasinya.

Ketika sampai di Thaif semula Muhammad memperkirakan akan mendapat ruang dan diterima oleh penduduk Thaif tapi ternyata ekspetasi itu berputar arah. Karena Muhammad justru mendapat perlakuan yang menyakitkan untuk ukuran perasaan kita. 

Bagaimana tidak, dia dilempari batu, kotoran hewan, dipersekusi dan diteriaki orang gila. Bahkan Muhammad sampai berdarah dan peristiwa berdarahnya Muhammad ini juga dramatis. Ketika dia tahu berdarah, Muhammad buruh - buru menahan darah itu agar tidak sampai ke bumi.

Dikatakan dalam kisah, Muhammad mengatakan kalau sampai darah dia menyentuh bumi maka semua yang ada di bumi akan marah besar dan Allah akan menjatuhkan mala petaka untuk penduduk Thaif.

Makanya disaat itu Malaikat Jibril sebenarnya sudah menawarkan jasa balas dendam untuk penduduk Thaif. Bukan main - main, Malaikan Jibril siap memindahkan gunung untuk diurugan ke Thaif. Tapi Muhammad tidak melakukan itu, dia tolak tawaran Jibril dan mengatakan kalimat bijak.

"Kalau engkau musnahkan semua penduduk Thaif lantas siapa diantara mereka yang akan menjadi pengikut kami. Saya berdoa semoga kedepan ada diantara mereka yang menjadi barisan kita," kata Nabi Muhammad.

Tapi Allah tahu isi hati Muhammad pada momen itu. Sebenarnya dia sedih, prihatin makanya dia istirahat di pohon, kakinya diselonjorkan dan merenung apa yang sebenarnya terjadi. Di saat itulah Allah mengutus Malaikan Jibril untuk membawa pesan khusus bahwa Muhammad akan diajak traveling.

Peristiwa inilah kita kenal Isro Mi'roj. Ini sebenarnya traveling untuk menghibur Nabi Muhammad disaat ada ada titik berfikir tentang apa yang terjadi di Thaif.

Itu baru satu story masih banyak cerita dramatik yang ada di dalam Qur'an karena sepertiga isi Qur'an itu cerita atau kisah, sejarah lebih tepatnya. Kalau kita mengerti sejarah maka sebenarnya kita akan bisa tahu atau memprediksi dengan akurasi yang mendekati tentang apa yang akan terjadi dengan peristiwa sekarang.***

Type above and press Enter to search.